Cara Kerja Yuke/Defleksi Bagian Horisontal

Cara Kerja Yuke/Defleksi Bagian Horisontal

Fungsi pertama bagian defleksi horisontal adalah membangkitkan tegangan yang berbentuk pulsa-pulsa untuk diumpankan menuju  kumparan defleksi horisontal. Arus yang melalui kumparan defleksi berbentuk gigi gergaji dan digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar supaya melakukan scanning dari bagian kiri kearah bagian kanan layar. Tegangan pulsa-pulsa horisontal tersebut akan diumpankan langsung dari kolektor transistor HOT (Horisontal Output Transistor) menuju kumparan yoke/defleksi.

Fungsi kedua adalah membangkitkan tegangan tinggi untuk anode tabung gambar. Setelah selesai melakukan penyapuan (scanning) gambar 1 garis horisontal dari kiri ke bagian kanan layar, maka sinar elektron dengan cepat dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan 1 garis horisontal selanjutnya.
Nah… pulsa yang mengendalikan agar sinar elektron kembali lagi dengan cepat ke bagian kiri layar ini dinamakan "pulsa horisontal retrace" yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi dengan memasang tranfo pada bagian horisontal output. Oleh karena itu tranfo dinamakan flyback (istilah lainnya adalah HVT atau FBT). Dengan kata lain flyback sebagai pembangkit tegangan tinggi sifatnya hanya nunut saja pada sirkit defleksi horisontal.

Sirkit defleksi horisontal TV modern terdiri dari bagian-bagian :

VCO (Voltage Controlled Oscillator)
Ini merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu tegangan. Berbagai macam IC Jungel mempunyai sistim kerja yang sedikit berbeda pada bagian VCO. Pada TV model lama frekwensi osilator diperoleh dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang mempunyai frekwensi 500Khz atau sirkit RC (Resistor-Capacitor). Pada model-model baru eksternal resonator semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi osilator menggunakan referensi dari osilator yang juga digunakan untuk bagian pemroses warna.

PH1 atau AFC1 
Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh Horisontal Countdown akan diturunkan dengan cara dibagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi). Besarnya keluaran frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal video yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal adalah 15.625 Hz dan jika terima sistim NTSC frekwensinya adalah 15.750 Hz.

PH2 atau AFC2 
IC Eropa umumnya menggunakan istilah PH1(Phase Horizontal) dan IC Jepang menggunakan istilah AFC1(Automatic Frekwency Control). Sirkit inilah yang membuat frekwensi horisontal otomatis menyesuaikan dengan sinyal video yang diterima dan menstabilkan "frekwensi" horisontal. Frekwensi horisontal yang tidak stabil atau berubah-ubah akan menyebabkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh. Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal dengan frekwensi sinyal sinkronisasi horisontal. Kalau kedua frekwensi tidak sama, maka frekwensi VCO akan dikoreksi oleh PH1 sehingga keluaran frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya sinyal sinkronisasi horisontal.

Horisontal Driver
PH2 atau AFC2 berfungsi untuk menstabilkan "phase" dari frekwensi horisontal. Phase frekwensi horisontal yang tidak stabil akan menyebabkan gambar yang nampak tetap utuh tetapi tidak stabil "bergeser-geser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran frekwensi horisontal dengan phase pulsa flyback (FBP) yang berasal dari pin-AFC tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh PH1 agar phase menjadi stabil. Sirkit ajusment Horisontal Shift berhubungan dengan bagian ini.

Horisontal Output
Horisontal driver berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) bagian Horisontal Driver dengan bagian Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum. Peranan horisontal driver cukup kritis, karena 
Idealnya pada saat ON resistansi antara kolektor dengan emitor adalah nol. Jika drive kurang akan menyebabkan transistor HOT tidak sepenuhnya "on", tetapi masih mempunyai resistansi yang dapat menyebabkan transistor HOT panas.
Sebaliknya kalau drive over akan menyebabkan "storage time" atau waktu yang dibutuhkan untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor menjadi lebih lama. Akibatnya periode "on time" transistor HOT menjadi lebih lama, sehingga dapat pula menyebabkan transistor HOT panas.

Kumparan Defleksi Horisontal ( Def yoke )
Bagian horisontal output merupakan bagian yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain. Tetapi secara garis besar dapat dijelaskan fungsi masing-masing part yang ada sebagai berikiut:

1. Transistor HOT (Horizontal Output Transistor) berfungsi untuk menyediakan power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Transistor HOT umumnya mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar DC 100 hingga 150v.  

Transistor HOT sebenarnya bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau amplifier, tetapi berlaku sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh pulsa horisontal driver. Pada saat periode "on" maka kolektor-emitor akan terhubung sepenuhnya dimana idealnya resistansinya adalah "nol". Tetapi karena resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor masih mempunyai resistansi yang kecil yang menyebabkan transistor menjadi panas, sehingga transistor HOT perlu dipasang pada pendingin.

Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang mengakibatkan timbulnya tegangan induksi yang cukup tinggi kurang lebih 1500v. Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT, oleh karena itu minimal transistor HOT harus mempunyai tegangan kerja kolektor-emitor 1500v.

2 Dinamakan kapasitor resonan karena kapasitor ini membentuk semacam sirkit resonansi paralel bersama dengan kumparan flyback dan def yoke. Kapasitor resonan (nama lainnya adalah kapasitor retrace timing, kapasitor safety, kapasitor snubber) umumnya mempunyai tegangan kerja 1600v dan dipasang pada kolektor HOT dengan ground. 

Nilai resonan cukup kritis karena mempunyai pengaruh terhadap lamanya periode "on" transistor HOT, geometrik lebar raster dan tegangan tinggi yang dihasilkan flyback.

Jika kapasitor ini nilainya berubah mengecil akan menyebabkan raster menyempit kiri-kanan dan semua tegangan keluaran flyback naik bertambah.

Jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilainya mengecil maka akan menyebabkan tegangan induksi pada kolektor naik lipat beberapa kali sehingga dapat merusak transistor HOT. Pada kasus tertentu tegangan yang naik ini mungkin dapat merusak tabung gambar seperti adanya keluar loncatan api atau leher tabung gambar retak dan patah pada bagaian yang ada didalam def yoke. TV yang mempunyai sirkit protektor X-ray otomatis akan mati protek jika tegangan tinggi flyback naik tidak normal, sehingga dapat dicegah terjadinya kerusakan transistor atau tabung gambar.

Jika nilai kapasitor resonan diganti dengan nilai yang lebih besar maka akibatnya tegangan tinggi akan turun dan raster akan semakin melebar secara horisontal.

3. Secara internal didalam transistor HOT terdapat diode yang dinamakan Diode Damper yang dipasang antara kolektor-emitor. Karena adanya tranfo flyback pada sirkit transistor HOT maka hal ini memicu terjadinya osilasi yang menghasilkan tegangan bolak-balik dimana tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT. Jika tanpa diode damper akibatnya transistor HOT kadang akan mendapat tegangan dengan polaritas terbalik (kolektor mendapat tegangan minus dan emitor mendapat tegangan plus). Tentu hal ini akan menyebabkan transistor rusak.

Diode damper berfungsi untuk meredam osilasi. Pada saat emitor mendapat tegangan (+) dan kolektor mendapat tegangan (-), maka tegangan ini akan disimpangkan agar melalui diode damper. Pada TV model lama (kuno) transistor HOT belum menggunakan internal diode damper dan tambahan diode damper dipasang diluar transistor.


4.  Karena karakteristik kumparan def yoke yang tidak murni induktif tetapi juga mempunyai karakteristik resistif, maka hal ini menimbulkan cacat yang dinamakan "cacat horisontal linear". Cacat menyebabkan gambar pada bagian pinggir kanan layar terkompresi,sehingga jika menampilkan gambar seorang penyiar pundak kiri-kanan nampak tidak simetris. Cacat ini akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan gambar patern kotak-kotak Sebuah kumparan yang dinamakan Kumparan Horisontal Linear (H Lin) dipasang secara seri dengan kumparan def yoke berfungsi untuk memperbaiki cacat ini. Pemasangan polaritas kumparan tidak boleh terbalik, dan untuk menghindari kesalahan pemasangan maka pada bodi kumparan dan pada pcb umumnya diberi tanda tertentu.

5. Akibat bentuk dimensi layar tabung gambar yang jaraknya terhadap penembak elektron tidak merata, hal ini menyebabkan cacat yang dinamakan "cacat S". Hal ini disebabkan karena kecepatan penyapuan elektron secara horisontal pada bagian kiri dan bagian kanan layar relatip lebih cepat dibanding dengan pada saat dibagian tengah layar. Hal ini menyebabkan gambar pada bagian kiri dan bagian kanan layar sedikit melebar dibanding dengan bagian tengah layar. Berbeda dengan cacat horisontal linear yang berpengaruh hanya pada salah satu sisi, maka cacat "S" berpengaruh pada kedua sisi kiri kanan layar. Cacat ini nampak lebih jelas jika menampilkan gambar patern kotak-kotak.

Sebuah kapasitor yang dinamakan kapasitor "S" dipakai untuk memperbaiki cacat ini dan umumnya mempunyai tegangan kerja 200v. Kapasitor ini nilainya cukup kritis oleh karena itu kalau mengganti harus menggunakan dengan nilai yang sama.
Jika kapasitor "S" nilainya dirubah lebih kecil maka akan mengakibatkan gambar bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar akan seperti dikompres.
Sedangkan jika nilai kapasitor "S" dirubah lebih besar maka akan mengakibatkan gambar bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar akan seperti direnggangkan.

6. Cacat "cross-hatch" hanya nampak jelas jika gambar menampilkan gambar patern cross-hatch (gambar patern kotak-kotak) hitam putih,  Akan nampak garis bengkok-bengkok seperti cacing pada setiap persilangan garis vertikal-horisontal. Pada bagian sirkit horisontal-out dipasang sirkit "kink correction" untuk menghilangkan gangguan cacat ini. Sirkit terdiri dari sebuah diode, sebuah elko kecil tegangan tinggi dengan nilai 0.5uF/160v dan sebuah resistor yang dipasang secara paralel dengan kapasitor "S". Kerusakan pada salah satu part pada bagian ini tidak akan nampak atau mengganggu jika TV menampilkan gambar biasa.

7. Kumparan def yoke horisontal dipasang pada leher tabung gambar berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal mempunyai  sepasang kumparan yang dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar yang umumnya disambung secara paralel.

Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi )
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada TV modern berada dalam kemasan IC besar yang dinamakan IC Jungel bersama dengan bagian lain seperti Vertikal osilator, Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.

Itulah tadi bagaimana Cara Kerja Yuke/Defleksi Bagian Horisontal, semoga bisa memberi pengetahuan baru bagi kamu. Terima kasih dan semoga sukses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Skema Rangkaian Tone Control Pasif dan Gambar Layout PCB

Cara Menambah Transistor Final Power Amplifier

Cara Masuk Mode Servis TV Polytron